27 Desember 2012
MiSS my Sangkes
SULTAN ARDIANSYAH
dg tau kenapa kyaknya dia lagi sibuk.
tambah jarang BMan SMSan Apalagi Telponan..
tapi
I'ts OK
saya percaya dirimu Sangkes...
Believe you There
and
Trust Me here
Jaga Hatimu Yah....
Kamis, 27 Desember 2012
luangkan waktu bahas tentang love, sebelum sibuk urus skripsi.... hhehehehe
__note Cewek_
cwek paling cepat emosi, cepat ngambek tapi paling cepat merasa bersalah dan menyesal itu karena mereka peka.
terkadang rasa egois sesekali muncul, ntah dari mana datangnya dan apa penyebabnya. mungkin karena selalu butuh perhatian dan kasi sayag
cemburu, negatif tinking menandakan mereka sayang pada sangkekasih.. sesibuk apapun anda setidaknya luangkan waktu sedikit walaupun hanya sekedar untuk menanyakan sudah makan atau sedang apa.
perhatian-perhatian kecil semacam itu, mungkin biasa tapi sungguh besar maknanya untuk tetap menjaga keharmonisan hubungan.
setia, jujur point utama untuk hubungan menuju masa depan..
__note Cewek_
cwek paling cepat emosi, cepat ngambek tapi paling cepat merasa bersalah dan menyesal itu karena mereka peka.
terkadang rasa egois sesekali muncul, ntah dari mana datangnya dan apa penyebabnya. mungkin karena selalu butuh perhatian dan kasi sayag
cemburu, negatif tinking menandakan mereka sayang pada sangkekasih.. sesibuk apapun anda setidaknya luangkan waktu sedikit walaupun hanya sekedar untuk menanyakan sudah makan atau sedang apa.
perhatian-perhatian kecil semacam itu, mungkin biasa tapi sungguh besar maknanya untuk tetap menjaga keharmonisan hubungan.
setia, jujur point utama untuk hubungan menuju masa depan..
Rabu, 26 Desember 2012
sudah lama tidak nulis entri baru...
lagi sibuk sayanya,,, LANJUT CURHATNYA yeeeee
12 12 12
tanggal baik untuk sebuah hubungan baru.
semoga berjalan baik pula.
namanya SULTAN ARDIANSYAH
yuuppp...
orangnya Baik, Baik dan baik...
klo jadi ACHA ARDIANSYAH lucu yah...hehehe
3 kata untuknya selalau
I MISS YOU
walau jauh tetap dihati Promize :D
lagi sibuk sayanya,,, LANJUT CURHATNYA yeeeee
12 12 12
tanggal baik untuk sebuah hubungan baru.
semoga berjalan baik pula.
namanya SULTAN ARDIANSYAH
yuuppp...
orangnya Baik, Baik dan baik...
klo jadi ACHA ARDIANSYAH lucu yah...hehehe
3 kata untuknya selalau
I MISS YOU
walau jauh tetap dihati Promize :D
Kamis, 01 Maret 2012
TUGAS SANITASI
1. Keracunan Buruh
Pabrik Akibat Bakteri Koli
Selasa, 27 Desember 2005 | 18:09 WIB
Selasa, 27 Desember 2005 | 18:09 WIB
TEMPO Interaktif, Tangerang:Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang
mengungkapkan, kasus keracunan makanan yang menimpa sejumlah pekerja belakangan
ini kebanyakan disebabkan oleh bakteri koli dan bakteri botulimus. Bakteri ini
masuk pada makanan yang sudah busuk atau makanan yang mengandung zat pengawet.
Makan tersebut umumnya telah kadaluarsa dan tercemar karena proses pengolahan
atau memasaknya tidak bersih. "Bakteri itu berasal dari zat makanan yang
diolah tanpa memperhatikan kebersihan," ujar Hani Heryanto, Kepala Dinas
kesehatan Kabupaten Tangerang, Selasa (27/12).
Gizi dan Kesehatan ,diet,konsumsi
makanan, konsultasi, tips dan trik kesehatan,
Kamis 25 Februari 2010, penulis
tercengang dengan berita yang menghebohkan, lagi – lagi berita tentang
keracunan, memang selama dua hari terakhir penulis melihat adanya berita
keracunan di televisi yang menyerang anak sekolah dasar, disebabkan oleh
jajanan makanan dikantin. Miris dan ikut sedih juga, karena penulis sendiri
adalah mahasiswa kesehatan dibidang pangan Politekkes Kemenkes Palangka Raya
Jurusan Gizi. Sebenarnya kejadian tersebut tidak perlu terjadi jika si penjual
makanan jajanan mengetahui mengenai keamanan pangan yang akan dijajakan pada
anak sekolah. Kita tahu bahwa anak sekolah adalah generasi – generasi penerus
bangsa yang harus dilindung salah satunya adalah keamanan makanan dan minuman
yang mereka konsumsi. Disamping itu namanya juga manusia yang dipenuhi
dengan insting materi kewaspadaan orang tua mengawasi apa yang dimakan anaknya
juga perlu.
3. Sulsel Urutan Kedua Kasus Keracunan Makanan
Selasa, 29
Desember 2009 05:45 WITA | Daerah Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Pengawasan
Obat dan Makanan (BPOM) menempatkan Provinsi Sulawesi Selatan di urutan kedua
dalam kasus keracunan makanan setelah Jawa Barat. Kepala Badan Ketahanan Pangan
Sulsel Kasim Alwi di Makassar, Senin mengatakan jumlah kasus keracunan makanan
di Sulsel mencapai 9,6 persen, sementara Jabar 20,4 persen.
"Kasus keracunan makanan masih sering terjadi di Sulsel. Ini yang menjadi dasar bagi BPOM menempatkan Sulsel pada urutan kedua untuk kejadian itu setelah Jabar," katanya. Ia menyebutkan umumnya kasus keracunan makanan tersebut disebabkan mikroba patogen dari sanitasi lingkungan yang kurang baik. Menurut dia, mayoritas kasus keracunan makanan terjadi pada lingkungan rumah tangga dengan angka 61 persen.
"Kasus keracunan makanan masih sering terjadi di Sulsel. Ini yang menjadi dasar bagi BPOM menempatkan Sulsel pada urutan kedua untuk kejadian itu setelah Jabar," katanya. Ia menyebutkan umumnya kasus keracunan makanan tersebut disebabkan mikroba patogen dari sanitasi lingkungan yang kurang baik. Menurut dia, mayoritas kasus keracunan makanan terjadi pada lingkungan rumah tangga dengan angka 61 persen.
BERITA - kesehatan.infogue.com -
TIMIKA, JUMAT - Wabah diare hingga kini masih mengancam penduduk yang bermukim
di wilayah pesisir dan pedalaman Kabupaten Mimika karena kondisi sanitasi
lingkungan yang buruk tak memenuhi standar kesehatan.Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Mimika melalui Kasubdin Pemberantasan
Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Saiful Taqin, menyebutkan
hingga Oktober 2008 jumlah warga yang meninggal karena terserang diare di
Mimika sudah mencapai lebih dari 30 orang.Data jumlah warga Mimika yang
meninggal akibat diare tahun ini meningkat drastis dari tahun sebelumnya yang
hanya mencapai kurang dari 10 orang."Penyebab utama masih tingginya kasus
diare di Mimika karena faktor lingkungan yang kurang bersih serta pola hidup
masyarakat yang kurang mendukung seperti kebiasaan mengkonsumsi air tanpa
dimasak terlebih dahulu," jelas Taqin.
5. SEMARANG-
Kasus keracunan makanan disinyalir mengalami kenaikan. Selama tahun 2003, kasus
keracunan makanan dilaporkan mencapai 43 kasus. Tahun ini, hanya dalam kurun
waktu delapan bulan, sudah dilaporkan 62 kasus keracunan makanan. Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun,
sedikitnya 14 orang meninggal dan 3.316 orang menderita sakit akibat keracunan
makanan.
Sanitasi Dan Higienitas
Penyebab kerusakan makanan,
lanjut dia, bisa jadi berasal dari bahan makanan yang bermasalah seperti ayam
bangkai, ikan busuk, atau daging sapi gila. Pertumbuhan mikrobilogi pada
makanan dapat terjadi pula akibat sanitasi dan higienitas pemasakan rendah.
"Dari 319 IRTP yang diteliti Badan POM, 203 IRTP diantaranya dinilai cukup
bermutu, 81 industri dinilai kurang bermutu, dan hanya 35 IRTP yang dinilai
baik," ujarnya. Sementara itu,
praktisi kesehatan, Prof Dr dr Satoto menjelaskan, kiat-kiat memulih pangan tak
tercemar pada prinsipnya menggunakan semua indera. Pada pangan mentah, kata
dia, dapat dilihat warnanya, kesegarannya. Salah satu ciri makanan yang tidak
tercemar, kata dia, adalah tidak berbau busuk, tidak berbau aneh, teksturnya tak
berubah, dan tidak ada rasa aneh ketika dicecap.
6.
BALI
Melongok Kasus Keracunan di Bali ---Akibat Pengolahan Makanan Kurang Higienis
Melongok Kasus Keracunan di Bali ---Akibat Pengolahan Makanan Kurang Higienis
KASUS keracunan
yang menimpa puluhan orang secara bersamaan beberapa kali terjadi. Di Denpasar,
pada 13 Agustus 2004 lalu juga terjadi kasus keracunan setelah menyantap
makanan. Dalam kasus ini, sedikitnya 22 orang harus dirawat di RS Sanglah
akibat keracunan setelah makan ikan nompeh. Jumlah yang keracunan saat itu
diperkirakan cukup banyak, hanya karena tidak terlalu parah sehingga tidak
sampai dirawat di rumah sakit. Kejadian serupa kembali terjadi pada sebuah
acara syukuran atas lancarnya pelaksanaan pilpres, September 2004 lalu. Saat
itu, sebanyak tujuh orang mengalami keracunan. Bahkan, satu penderita harus
menjalani perawatan dua hari di RS Sanglah. Atas peristiwa tersebut, pihak Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selalu melakukan pemeriksaan laboratorium
untuk menentukan penyebab keracunan dimaksud. Dari hasil pemeriksaan yang
dilakukan BPOM Denpasar, menyebutkan penyebab keracunan lebih banyak akibat
pengolahan makanan yang kurang higienis. "Dari 12 kasus yang ada, 9 di
antaranya disebabkan oleh pengolahan makanan yang kurang sehat," ujar
Kepala BPOM Denpasar Drs. H. Djoko Sunarjo, Apt., S.Psi., M.M. saat ditemui di
Kantor Dinas Kesehatan Bali, belum lama ini
Bakso Ikan
Tugas
Manajemen
industri pangan
BAKSO IKAN
NAMA :
HASRAYANTI
NIM : G 311 09 012
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
BAKSO IKAN
Diagram alir Pembuatan Bakso Ikan
Pemilihan bahan baku
fillet dan
pencucian
Daging Ikan giling
tepung tapioka, Penggilingan
bawang putih,
merica, pala, (blender 5
menit)
gula dan garam
Pencetakan
Perebusan
15 – 20 menit
Pendinginan suhu ruang
Bakso
PROSES PEMBUATAN
BAKSO IKAN
Bahan dan Alat
Bahan :
Bahan-bahan yang dibutuhkan pada pembuatan sosis adalah :
- Daging Ikan
giling 400
g
- tepung tapioka 50 g
- bumbu-bumbu :
garam 10 g
gula pasir 7 g
merica bubuk 10 g
bawang putih 25 g
pala bubuk 5 g
Alat-alat
Kompor, panci perebus, mangkuk plastik, plastik
berdiameter 3 cm, timbangan, sendok dan plastik.
Proses Pembuatan
1. Persiapan
daging ikan
Lakukan hal – hal sebagai berikut :
q Pemilihan ikan
segar
q Penyiangan ikan dari sisik, insang dan isi perut
q Pencucian ikan
dengan ai dingin
q Pembuatan filet
ikan
q Pemisahan daging dari kulit dan bagian daging yang
berwarna hitam
q Pencucian filet dengan air es dari kotoran dan sisa darah
q Pemotongan filet
q Pencucian filet
dan penirisan
q Pelumatan filet (pemisahan serat daging dan duri)
2.Pembuatan bakso
q hancuran daging ikan dicampur dengan bumbu yang telah dihalusakan,
kemudian kemudian digiling hingga lembut
q mencampurkan tepung tapioka dengan adonan diatas dengan
alat pencampur daging
q adonan daging dicetak bulat-bulat dengan sendok dengan
ukuran sesuai selera
q hasil cetakan ditampung
pada bak yang berisi air panas untuk mematangkan/memadatkan bentuk bakso
dan supaya tidak lengket satu sama lain.
q Perebusan dilakukan
selama 15 – 20 menit, bila terlalu lama akan menyebabkan kekenyalannya
berkurang.
PENENTUAN
TITIK KRITIS
CCP 1: Pemilihan Bahan Ikan Untuk Bakso Ikan
Merupakan titik kritis
paling awal karena pemilihan bahan yang tepat dalam pembuatan bakso ikan akan
mempengaruhi mutu dasi bakso ikan yang dihasilakan. Bahan baku maupun bahan tambahan lain yang ditambahkan harus memenuhi
standar mutu, tidak beracun, dan tidak melebihi batas yang telah ditentukan,
serta lolos dari hasil pemeriksaan secara kimiawi, fisika, organoleptik dan
biologi.
CCP 2: Pencucian
Merupakan titik kritis yang kedua
karena pencucian ikan akan mempengaruhi kebersihan dan kesehatan konsumsi dari
bakso ikan yang dihasilkan. Pecucian sebaiknya dilakukan pada air yang mengalir
sehingga tidak terjadi endapan pada air pencucian dan dapat mencegah
kontaminasi yang dapat membahayakan.
CCP 3: Penggilingan
Merupakan titik kritis
ketiga. Ini disebabkan ketika penggilingan ditakutkan adanya kontaminasi
terhadap benda asin, sehingga dapat mempengaruhi daya kenyal dari daging ikan
ikan.
CCP 4: Perebusan
Merupakan titik kritis
yang keempat dalam pembuatan bakso ikan karena perebusan yang kurang tepat akan
mempengaruhi rasa dan tekstur dari bakso ikan yang dihasilkan. Fungsi perebusan adalah untuk membunuh bakteri yang
terdapat dalam daging ikan dan kemungkinan bakteri dari lingkungan.
Langganan:
Postingan (Atom)